Masa remaja, adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikatan remaja, jika ia sudah menginjak usia 17 tahun. Dan dalam usia ini, seorang manusia mengalami masa yang dinamakan masa pubertas. Saat pubertas, biasanya manusia ingin mencoba segala suatu yang baru dalam hidupnya, muncul berbagai macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya.
Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran, pergaulan bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hala baru yang masuk ke dalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan. Kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja.
Menurut Wikipedia Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang.
Fenomena kenakalan-kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah, merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya.
Fenomena kenakalan remaja di era milenial ini, semakin semarak terjadi di wilayah jabodetabek, ada dua faktor yang memicu terjadinya kenakalan Remaja yang terjadi saat ini,
Pertama: Faktor internal yang meliputi krisis identitas maksudnya: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja yang akhirnya membentuk dua integras yaitu: (1) terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. (2) tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
Kedua: Faktor Ekternal diantarnaya: Keluarga dan Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Kita boleh dipengaruhi oleh keluarga dari segi personaliti, tingkah laku, kepercayaan dan nilai hidup.
Sejalan dengan tema diatas maka, hari ini senin, 20 Maret 2023, SMKN 22 Jakarta telah mengadakan kegiatan Upacara Bendera yang bertugas adalah X TKJ 3, dengan Pembina bapak Oktav Primas Aditia, S.Pd, sekaligus sebagai Wali Kelas X TKJ 3, yang telah mengangkat tema: ‘KENAKALAN REMAJA’, turut hadir ibu. Dra. Odah Saodah, M.Pd, selaku kepala SMKN 22 Jakarta, beserta jajarannya, kepala TU, bapak H. Tohari,S.Pd, para dewan guru serta siswa/I dari kelas X da kelas XII.
Kegiatan upacara senin pagi ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar, dan Pembina upacarapun telah memberikan apresiasi kepada kelasnya X TKJ 3 sebagai binaannya, dan berharap pelaksanaan upacara kedepan bisa lebih baik lagi.
Adapun daftar nama-nama para petugas upacara pada hari senin, 20 Maret 2023 adalah:
- Pemimpin: Fawaaz Nuurul’Aziz
- Pleton 1: Isa Budi Khoeron
- Pleton 2: Hasbie Rafsanzani
- Pleton 3: Syifa Nurindra Prastya Bintang
- Pemanggil Pembina : Arrivo Kurnia Ramadhan
- Pembawa teks Pancasila: Khaeilafhi Fhahleffie
- Listya Meda: MC
- Dirigen: Irsandy Sarah
- Pembaca teks UUD: Fauta Fahrezi Tuhuteru
- Pembaca teks janji siswa: Rina Nuraini
- Pembaca Doa: Muhammad Shifan Raihan
- Pengibar bendera: Nurun Fitriyah Ramadhani
- Pengibar bendera: Soraya Amalia Rahmat
- Pengibar bendera: Mutia Ayu Azizah
Bapak Oktav Primas Aditia, selaku Pembina upacara mengatakan:
“Akibat kenakalan remaja telah memakan banyak korban jiwa, dan dan pelakunya adalah siswa, nah sekarang, coba kalian direnungkan apa motivasi kalian sekolah sampai 3 tahun di SMKN 22 Jakarta ini, bukankan ingin menjadi siswa yang sukses dan terdidik?, apakah kalian tau apa itu terdidik ? terdidik adalah kemampuan siswa untuk mengimplementasikan ilmu yang diberikan oleh guru agar kedepan menjadi siswa yang penuh tanggung jawab, trampil dan berakhlak mulia. “Tegasnya.
“Saat ini kalian bukan hanya menjadi siswa yang terdidik saja tapi juga harus menjadi siswa yang “TERPELAJAR”, yang memiliki nilai-nilai karakter Pancasila dan berakhlak mulia, dan akhirnya kalian akan menjadi siswa yang TERCERAHKAH”, artinya masa depan akan lebih cerah bukan madesu (masa depan suram).“Ujarnya.
“Yakin seyakin yakinnya, insyaf seinsyaf insafnya setelah kalian keluar dari SMKN 22 Jakarta ini, bisa melanjutkan kuliah atau bekerja, maka insya Allah kalian akan menjadi orang yang hebat, bermanfaat dan akan menjadi seorang pemimpin, dengan syarat jadilah kalian siswa yang “Terdidik, Terpelajar dan Tercerahkan. dan pada akhirnya semua akan kembali ke masyarakat, yang memiliki tanggung jawab baik kepada diri sendiri, keluarga, masyarakan bahkan kepada bangsa dan negara. Dengan memiliki 3 karakter ini, kita akan menjadi bangsa yang dihargai oleh dunia. “Katanya dengan penuh semangat.
Diakhir pembicaraan bapak Oktav Primas Aditia, S.Pd, menambahkan dengan kalimat, jangan pernah kalian melupakan doa kepada Allah SWT, yang dibarengi dengan penuh keikhlasan, yang penting mulai saat ini berjuanglah dengan sekeras-kerasnya, berpikirlah dengan mengedepankan kecerdasanya secara maksimal, karena jika kalian jatuh setelah berikhtiar secara maksimal maka jatuhnya ada akan disaksikan oleh bintang -bintang yang akan menjadi saksi atas perjuangan kalian semua.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Untuk mengatasi/mencegah agar tidak terjadi kenakalan remaja bisa dilakukan dengan cara :
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.karena dengan adanya rasa kasih sayang dari orang tua maka anak akan merasa diperhatikan dan dibimbing.dan dengan kasih sayang itu pula akan mudah mengontrol remaja jika ia mulai melakukan kenakalan.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti TV, Internet, Radio, Handphone dan lain- lain.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini seperti beribadah dan mengunjung tempat ibadah sesuai dengan iman dan kepercayaannya