Bapak. Supandi
Assalamu’alaikum, Wr.wb, Salam Sejahtera untuk kita semua.
Apakabarnya bapak, Ibu Guru, para Alumni dan siswa SMKN 22 Jakarta? Semoga semuanya tetap sehat wal ‘afiyat, dan bisa beraktifitas seperti biasa, serta diri kita dan keluarga kita terhindar dari covid 19 ini, amiin YRA.
Pertemuan kali ini kita akan mengenal lebih jauh perjalanan seorang petugas Caraka di SMKN 22 Jakarta, beliau saat ini sudah pensiun, tepatnya waktu kepala sekolahnya ibu. Drs. Rus Prihatini, M.Pd. cerita ini ditulis dalam rangka mengingat betapa besarnya perjuangan kebaikan seorang caraka yang sudah cukup lama mengabdi di sekolah SMKN 22 ini, dan mudah-mudahan kita menarik hikmah dari kisah berikut itu, Penasarankan ? baca terus kisah berikut ini.
Nama lengkapnya bapak Supandi, karakternya sederhana, rajin beribadah, memiliki akhlak yang baik, setelah tugas pokoknya selesai, tugas sampingannya adalah membersihkan Masjid sekolah, beliau lahir di Magelang, 7 September 1963, nama ibunya, Ibu. Suratmi (alm) dan bapak Salim (alm), beliau adalah anak ke 9 dari 12 saudara, wah banyak sekali ya? Ini dari satu ibu ya? Subhanlalah. Namun saat ini yang meninggal sudah 7 orang, jadi yang masih hidup 5 orang pekerjaan saudaranyapun berbeda-beda ada yang menjadi Supir material, proyek listrik (swasta), Dagang, supir pribadi, dan terakhir adalah bapak supandi sendiri sebagai petugas caraka di SMKN 22 Jakarta.
Setiap orang berharap masa depannya bisa lebih baik dari sebelumnya, maka kita diperintahkan untuk berhijrah (pindah), baik hijrah secara maknawi (tempat) maupun hijrah secara hakiki, contonya dari awalnya sifatnya buruk menjadi baik, yang tidak bisa karena belajar terus menjadi bisa bahkan menjadi Exspert dalam bidangnya, dan banyak lagi contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu pula perjalanan hidup hidup bapak supandi, ketika hijrah ke Jakarta, kisahnya sangatlah unik, awalnya mengadu nasib kejakarta cukup berat, karena harus meninggalkan ibunda tercinta di kampung halaman, saat itu bapaknya sudah lama meninggal sejak bapak supandi masih kecil. Awal merantau ke Jakarta diajak sama saudaranya yang Bernama bapak Turmanto, beliau saat itu masih menjabat sebagai KasubagTU di SMK Negeri 10 Jakarta, tepatnya sekitar tahun 1996. Namun sebelum merantau ke Jakarta bapak Supandi bekerja sebagai tukang bangunan dikampung, kurang lebih selama 2 tahun.
Namun setelah hijrah ke Jakarta selama 3 tahun, maka diberitakan ibunda tericinta yang Bernama ibunda Suratmi (Alm) diambil oleh Allah SWT,meninggal pada tahun 2009 diakibatkan terkena penyakit paru-paru, semoga Allah menerima amal kebaikan ibunda dari bapak Supandi. Amiin YRA.
Bapak Supandi mulai bekerja di SMKN 22 Jakarta sejak bulan September 1996, dulu SMKN 22 Jakarta terkenal masih SMEA 19, pergantian nama SMEA 19 menjadi SMKN 22, sekitar tahun 1997. Waktu bapak Supandi dateng sudah ada Bapak Subhan, beliau sudah masuk menjadi pegawai SMKN 22 sejak tahun 1983, dan bapak Karmanto (alm), menurut beliau sebelum bekerja di SMKN22, pernah bekerja di Pabrik PT. Centar, di daerah Kampung melayu, yang produknya ada susu, minyak, sabun, dll. Namun tidak lama hanya 1 bulan saja.
Riyawat pendidikan
Ketika masuk ke SMKN 22 Jakarta, bapak Supandi memiliki Ijasah SD, namun karena semangatnya ingin merubah nasib, berharap bersabar bisa berubah nasib, maka beliaupun mengikuti sekolah paket B dan lulus pada tahun 2006, dan melanjutkan belajar lagi mengikuti C dan akhirnya mendapatkan ijasah pada tahun 2009. Saat itu Ijazah paket B dan C berlokasi di SMK PGRI 1 Jakarta, Ini perjuangan bapak Supandi yang begitu semangat dalam mencari ilmu.
Pernikahan bapak Supandi.
Kisah perjalanan bapak Supandi sangat unik, begitupula tentang perjalanan menuju mahligai rumah tangga, yang berawal dikenalkan langsung oleh 2 kepala sekolah tidak tanggung-tanggung, dari SMKN 22 dan SMKN 10 Jakarta, dari kepala SMKN 22 Jakarta saat itu, bapak Drs. Hasanuddin,MM dan Kepala Sekolah SMKN 10 bapak Drs. Amron, karena calon istrinya saat itu bekerja di SMKN 10 Jakarta sudah bekerja sejak tahun 2013, yaitu namnya ibu yani. Acara resepsi pernikahannya dilaksanakan di Aula SMKN 22 Jakarta, sangat meriah, semua aturan pernikahan di atur oleh bapak Drs. Amron, karena beliau mewakili dari keluarga perempuan, dan yang menjadi pengiring pengantin, adalah guru olah raga, yaitu bapak Dede, saat ini sudah pensiun, tak luput juga Tim Hadroh dari SMKN 22 jakarta dikerahkan untuk mengiringi kedatangan pengantin, pokoknya sangat indah dan tidak mudah dilupakan, bapak / ibu pasti masih inget ya? hee.
Sahabat di SMKN 22 Jakarta
Selama di SMKN 22 Jakarta, bapak supandi memiliki teman yang sering di ajak shering, dan saling berbagi ilmu Namanya bapak Miswan, ketika diwawancara hari selasa, 15/2/2022, ada beberpa pertanyaan yang ditujukan kepada bapak supandi diantaraya: Kenapa bisa akrab dengan beliau?, karena banyak ilmunya, suka menolong, membantu sesama, selalu mengiatkan kepada Allah SWT, kenangan apa yang tidak bisa terlupakan? Jawab beliau yang pertama “Ketika sedang mengikuti ujian paket B” tiba-tiba dari PKBM menelephonnya untuk segera datang, tapi tidak direspon, akhirnya beliau datang untuk melaksanakan sholat Dhuha, selesai sholat Dhuha, telpon pun berdering Kembali, maka segera diangkat telephonnya, isinya meminta bapak Supandi untuk di ajak langsung ke lokasi ujian PKBM yang berada di Halim tepatnya di SMK PGRI 1 Jakarta, akhinya di ajak langsung ke lokasi sambil dibekali pulpen, buku, duit dan diantar dengan mengendari motor GL 100, yang pengapiannya masih menggunakan platina, dan akhirnya bapak supandi bisa mengikuti Ujian peket B, dan lulus mendapat ijasah paket B yang kedua, ketika Kepala TU, dan semua teman2 caraka meminta bapak supandi segera membuat tabungan DKI, maka perintah itu tidak didengar alias di cuekin, saat itu kepala TUnya masih bapak Ari, maka beliau menyuruh saya untuk membantunya, karena tabungan ini akan digunakan untuk pembayaran KKI, solusi: diajak, ke Bank DKI daerah kramat Jati, disuruh bawa KTP dan Materai 6000, alhamdulilah Sudah langsung jadi hari itu juga, kecuali ATM, baru keesokan harinya bisa diambil
Akhir masa pensiun bapak Supandi.
Bapak Supandi tidak terasa mengabdi di SMKN 22 Jakarta sudah 25 tahun, tepatnya pada bulan Oktober 2021, saat ini tinggal di daerah Cililitan Besar Rt. 04 RW.01 Jakarta Timur.
Semoga bapak Supandi dan keluarga selalu di berkahi oleh Allah SWT.
Pesan indah dari seorang bapak Supandi untuk kita semua:
“Berusahalah jangan mudah menyerah, karena setiap orang memiliki takdirnya masing-masing,”
“Bekerjalah dengan penuh keikhlasan tebarkan kebaikan, karena Allah bersama orang-orang yang selalu berbuat baik.
“Jangan engkau sia-siakan usiamu tanpa kebaikan, karena semua akan dipertanggung jawabkan oleh Allah SWT”