Oleh: Miswan, M.Pd ( Guru SMKN 22 Jakarta)
Masa pensiun bukan akhir dari proses aktivitas dan kreativitas, otak harus terus dirangsang untuk terus berfikir dan berfikir. Pengabdian tidak berhenti hanya karena kita memasuki Purna Tugas setelah masa pensiun, semangat dan optimisme harus tetap menyala. Kontribusi seorang pensiunan justru semakin nyata dan diperlukan pada saat ia terjun dalam kehidupan bermasyarakat nanti.
Hari ini adalah hari yang bermakna dan bersejarah, tak terasa seiring waktu berjalan, tibalah 2 pegawai SMKN 22 Jakarta, yaitu Dra. Morphin Nainggolan (Guru Akuntansi, dan pernah menjabat sebagai Ka. Program Akuntansi) dan bapak Subhan, ( Staff TU), memasuki acara purna bakti. Acara pelepasan ini dilakukan pada pukul: 10.00 Wib, bertempat di Aula SMKN 22 Jakarta yang dihadiri oleh seluruh bapak dan ibu guru yang tidak ada jam mengajar, serta Ka. TU beserta Staffnya.
Yang bertindak sebagai pemandu acara adalah dua siswa yang cantik-cantik dari kelas XII OTKP, yaitu: Kayla Nahdah Hermansyah dan Najla Aristy yang juga telah diapresiasi oleh kepsek SMKN 22 Jakarta, sudah bagus dalam membawakan acaranya, bahkan diberikan tempuk tangan atas suksesnya dalam memandu acara tersebut.
Selanjutnya atas nama kepala Sekolah SMKN 22 Jakarta, ibu Dra. Odah Saodah, M.Pd, beliau menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih sebanyak-banyaknya, atas pengabdian dan loyalitas yang telah diberikan selama ini, dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, sehingga sampai saatnya sudah memasuki masa purna bakti. Disampaikan juga bahwa loyalitas Dra. Morphin Nainggolan atau yang lebih dikenal dengan nama ibu morphin selama kurang lebih 4 tahun dan bapak Subhan bekerja selama 37 tahun di SMKN 22 Jakarta, semua sudah terlewati tanpa cela hingga sampai masa pensiun tiba, dalam menjalankan aktivitas dan rutinitas mereka berdua selalu disiplin waktu, pekerjaan dan kegiatan lainnya. Dan diakhir sambutannya kepsek SMKN 22 Jakarta, menyampaikan bahwa keluarga besar SMKN 22 Jakarta tentu saja merasa kehilangan atas sosok ibu. Morphin (panggilan akrabnya) dan bapak subhan berharap untuk tetap menjaga tali silaturahmi, jauh secara fisik tapi tetap dekat dihati.
Ada yang cukup menarik dari sambuatan Dra. Morphin Nainggolan, yang telah menyampaikan dengan Bahasa yang santai, komunikatif, serta dibumbuhi dengan guyonan yang mengalir bergitu saja, sehingga suasana menjadi lebih hidup, dan membuat geliat tawa para hadirin, “ kerjakan sesuatu yang telah manjadi tugas kita, dengan penuh keikhlasan, dan ada suatu yang selalu saya jaga dan rajut setiap saat, yaitu bagaimana kita selalu berlajar berkomunikasi dengan rekan kerja, belajarlah untuk saling mengerti dan memahami orang lain, karena kita sudah menjadi keluarga, bisa dibayangkan jika jumlah rekan kerja kita ada 70 maka kitapun harus belajar untuk memahami karakter, kepribadian masing-masing, jika kitab bisa melakukan ini suasana dilingkungan kerja kita semakin nyaman dan kondusip“Ujar ibu. Morphin dengan wajah yang terlihat berkaca-kaca.
Dalam pembicaraan beliau mengucapkan, “Terima kasih banyak kepada kepala Sekolah SMKN 22 Jakarta, yaitu Dra. Ibu. Odah Saodah, M.Pd, yang luar biasa, selalu mendengar keluhan dan harapan bagi anak buahnya, selalu energik, serta respon terhadap permasalah bapak dan ibu guru, dan yang tidak bisa kulupakan dan selalu berikan apresiasi kepada ka. TU SMKN 22 Jakarta, yaitu bapak. Tohari, sehingga semua dalam admistrasi termasuk dana Tabungan Pensiun (Taspen) bisa keluar dengan cepat, ini adalah hal yang tidak pernah kulupakan.”Kata Baliau dengan rasa bangga menjadi bagian dari SMKN 22 Jakarta,
Dan diakhir kata beliau berkata: “Saya atas nama priadi memohon maaf bila dalam pergaulan banyak kesalahan dan kekhilafan yang pernah saya perbuat, kiranya bisa memaafkan saya. “Kata Ibu. Morphin yang menyampaikannya dengan suara yang lirih .
Dilanjutkan dengan sambutan bapak Subhan yang sudah mengabdi di SMKN 22 Jakarta, yang awal nya bernama SMEA 19, sudah mengabdi selama 37 tahun, semua pengabdian yang luar biasa, walau beliau tidak pandai berbicara namun keluar dari lisannya ucapan yang dibarengi dengan matanya bekaca-kacanya, sesekali membersihakan air matanya dengan tangan kanannya, seakan tak sanggung mengungkapkan kata-kata, karena dukungan dari kepsek SMKN 22 jakarta, akhirnya beliay berkata, seraya berucap, “ saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Allah Swt, atas segala nikmat yang sudah diberikan kepada saya, yang pada akhirnya tibalah masa purna bakti pada hari ini, jumat’ 5 Juli 2022, “Ujar bapak Subhan.
“Jika dalam pergaulan sehari-hari terdapat kesalahan dan kekhilafan mohon kiranya dibukakan pintu maaf yang sebesar-besar. Semoga bapak dan ibu semuanya diberi Kesehatan lahir dan batin, amiin YRA.
Acaranya selanjutnya adalah penyerahan kado kenang-kenangan (Cindra mata) untuk ibu Morphin dan bapak Subhan,
Dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh bapak, Miswan, M.Pd
Diakhir acara ada menyanyikan lagi terima guru, dari anak Jurusan Akuntansi untuk ibu. Dra. Morphin Nainggolan, karena beliau adalah termasuk guru kesayangan siswa/i jurusan AKL
Dilanjutkan dengan acara makan prasmanan bareng.
Puisi untuk Guruku
Guruku
Ketika mentari pagi
Bersinar terang
Ku bergegas tuk ke sekolah
Demi mendapatkan ilmu
Guruku
Kau mengantarku menuju kesuksesan
Kau yang memberiku ilmu
Kau pemberi motivasiku
Kau yang selalu membimbingku
Guruku
Tanpamu aku tak bisa apa
Hanya terimakasih yang terucap
Atas semua jasamu yang mulia
Kaulah pahlawanku
Demikianlah informasi tentang dua guru yang sudah memasuhi masa purna bakti,
Terima kasih atas informasinya, semoga bermanfaat.