WARTA KOTA, SETIABUDI – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di DKI Jakarta menunjukkan kebolehannya. Di saat Sekolah Menengah Atas di DKI Jakarta yang belum siap menjalankan UN berbasis komputer (CBT), SMK sudah berani unjuk gigi.
Sebanyak 17 SMK negeri di DKI Jakarta menyatakan diri siap untuk melaksanakan UN CBT.
Endang Wahyu, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kepada Wartakota, menyatakan pihaknya ingin agar SMK di Jakarta menjadi barometer kesuksesan pendidikan di Indonesia.
“Kami ingin menjadi barometer, jadi saya dorong kepada sekolah-sekolah kami, mana yang diajukan, kami support jika memang perangkatnya memadahi. Alhamdulillah yang semula 15 SMK, hari ini bertambah lagi 2 SMK yang menyatakan kesanggupan UN online,” kata Endang kepada Wartakotalive.com, Senin (2/2/2015) sore.
Endang menambahkan, angka tersebut belum termasuk sekolah swasta. Ia berharap, sekolah lain yang sekiranya mampu juga bisa bergabung menjalankan UN CBT.
Sementara, Junaedi, Kepala Seksi Kurikulum dan Pengujian SMK Disdik DKI Jakarta mengungkapkan, ke-17 SMK tersebut menyatakan kesiapannya setelah mendapatkan verifikasi dari Disdik.
Verifikasi yang dimaksud adalah jumlah perangkat, yakni komputer, yang mencukupi. Artinya ada 1:3 komputer yang terhubung dengan jaringan internet.
“Kalau dari jumlah, bahkan ada yang sudah mencapai 1:2, selain itu juga diverifikasi kecepatan bandwith nya. Minimalnya kan 1mbps, tetapi SMK kita sudah ada yang mencapai 15mbps. Karenanya kita dorong mereka untuk bisa ikut ujian online,” jelas Junaedi.
Syaifuddin, Kepala Seksi Kesiswaan SMK Disdik DKI Jakarta, menyebutkan, daftar nominasi sementara (DNS) peserta UN SMK se-DKI jakarta sebanyak 64.305. Dari jumlah tersebut sekitar 5000an siswa akan mengikuti UN online.
Beberapa sekolah yang dipastikan untuk ikut UN CBT, di antaranya adalah SMKN 22 Jakarta Timur, SMKN 6 Jakarta Selatan, SMKN 45 Jakarta Barat, SMKN 3 Jakarta Pusat, dan SMKN 56 Jakarta Utara.
Gendra Priyadi, Kepala SMKN 22 Condet Jakarta Timur, menyebutkan, sekolahnya dipilih menjadi salah satu penyelenggara UN CBT karena merupakan sekolah Information Communication Technology center.
“Sekolah kami kebetulan memang ICT center meski. Persiapannya kami sudah menyiapkan perangkat, menyiapkan jaringannya, baru nantinya kami akan siapkan soal try out diunggah melalui aplikasi Edmundo untuk belajar anak-anak. Sehingga siswa bisa latihan soal di rumah pada pukul berapa saja,” terang Gendra.
Hal ini dilakukan agar ketika UN online berlangsung, siswa sudah terbiasa. Di sekolahnya sendiri, jumlah komputer tersedia sebanyak 100 komputer, sedangkan jumlah siswa yang mengikuti ujian sebanyak 291 siswa. Sehingga bisa dibilang sudah memenuhi standar.
“Untuk UN, kami tidak hanya menyiapkan bahan belajar dan perangkat, tetapi juga mental dan fisik anak-anak. Kami panggil orangtua, tujuannya agar anak-anak mendapatkan perhatian maksimal dari orangtua,” imbuhnya.
Selain itu, Gendra juga menambahkan, sekolahnya akan melakukan shalat istighasah berdoa agar seluruh pelaksanaan UN berjalan lancar. (Agustin Setyo Wardani)
Sumber : Warta Kota