Ketika penulis membuka WA Group Aktif Guru & TU, yang dishere oleh salah satu Wakil Kepala Sekolah SMKN 22 Jakarta, yang isinya adalah sebagai berikut: “Assalamu’alaikum, selamat kepada bpk M. Awaludin atas kelahiran putra keduanya, semoga ananda menjadi anak yang sholeh, yang selalu membahagiakan orang tuanya, berguna bagi agama, bangsa dan negara, aamiin…, “Ujar Ibu, Herni Setyawati selaku wakil kepala sekolah bidang Humas di SMKN 22 Jakarta yang upload berita tersebut pada pukul: 7.27 menit WIB.
Maka setelah itu, terlihat beberapa guru maupun Staf Tata Usaha telah mengucapkan selamat atas kelahiran putra ke2nya, dari bapak Awaluddin dan ibu. Nur Fitriah, setelah di konfirmasi langsung melalui via “WA”, bagaimana kondisi bayi dan kapan lahirnya? Maka beliau pun menjawab: “ putra kedua kami telah lahir dengan selamat, sehat insya Allah lahir ban batinnya, pada pukul: 01.45 WIB, dan telah di beri nama: Auzan Yudistira, insya Allah maknanya pemenang yang pantang menyerah. “Tegas bapak M. Awaluddin dengan penuh kegembiraan, dan penuh rasa Syukur yang terhingga.
Bapak Muhammad Awaludin, saat ini tinggal di Gtiya Jaya Cikeas, harapan terbesar dari anak kedua ini adalah menjadi anak sholeh, berbakti kepada kedua orang tua, menjadi anak yang amar ma’ruf nahi mungkar dan menjadi anak yang Tangguh.
Atas nama keluarga besar SMKN 22 Jakarta, ingin mengucapkan selamat kepada bapak M. Awaluddin yang telah di amanahkan putra oleh Allah yang ke 2 semoga Amanah ini merupakan asset yang berharga, dan menjadi kebanggaan bagi keluarganya, menjadi anak yang tumbuh dan besar yang sholeh, sholeh secara social, sholeh secara emosional dan sholeh secara spiritual. Amiin Yra.
Anak dalam Perspektif Islam
Berbicara tentang anak dalam konsep Islam Anak merupakan amanah dan titipan Allah Swt. sebagai orang tua kita mendidik, mengajarkan mereka tentang kebaikan dan meninggalkan hal – hal yg tidak baik, yang akan menghancurkan masa depan mereka. sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim “Kullu Mauludin Yuuladu ‘Alal Fitrah” artinya, “setiap anak dilahirkan fitrah /suci bersih dan kedua orang tualah yg menjadikan mereka Yahudi, Majusi atau Nasrani”.
Orang tua terutama Ibu, harus menjadi guru / pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya sebelum anak itu ke sekolah maupun ke tempat lain di luar rumah. Sesuai sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh HR. Muslim, yaitu, “Al Ummu Madrasatul Ula”.
Penyair hafidz Qur’an Ibrahim mengungkapkan syairnya sebagai berikut, “ Al – Ummu Madrasatul Ula, Iza A’dadtaha A’dadta Sya’ban Thayyibal A’raq” artinya, “Ibu adalah madrasah/ sekolah pertama bagi anaknya, jika engkau persiapkan dia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yg baik pokok pangkalnya”.
Allah Swt. menyuruh kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita. Jalan ini disabdakan Rasulullah Saw. dalam Hadis sahih, yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah Swt. berwasiat 3 (tiga) kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada Ibu kalian, orangtua kalian, dan berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat (didahulukan) kemudian kerabat yang dekat”.
Sebagai orang tua jangan bosan-bosan menasihati anak-anak dengan cara yang lembut, dengan kasih sayang,cinta kasih, jangan kasar, bicara dan menasehati dengan lembut sehingga mereka dekat dengan kita, bercanda, ingat waktu-waktu spesial mereka, berikan semangat, hargai pendapat anak, berikan penghargaan atau hadiah bila sukses, naik kelas, ulang tahun mereka walaupun nilainya tidak seberapa.
Untuk menjadikan anak menjadi kebanggakan bagi kedua orang tuanya, maka harus diajarkan kepada anak tentang pemahaman sebagai berikut:
- Takut dan ta’at kepada Allah Swt dan Rosulnya
- Berakhlak mulia,berbudi luhur
- Sehat Jasmani, rohani
- Sukses
- Mandiri
- Mampu bersaing sehat
- Katakan “tidak” untuk segala kejahatan dan segala kekerasan
- Prestasi harus di utamakan
- Kebanggaan orang tua, guru, daerah masing-masing
- Bangga,mencintai dan membela NKRI.
Semoga dengan adanya tulisan sedrhana ini bisa bermanfaat, dan berbagi kebahagiaan, kepada teman dan sahabat kita, karena sejatinya jika kita memberikan selamat atas kesuksesan dan berita kebahagian kepada orang lain maka kebaikan itu akan kembali kepada kita sendiri.